Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka

 Asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:

   
Tujuan Asesmen Diagnostik   
   
Non-kognitif   
   
Kognitif   
   
  • Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi   siswa
  • Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
  • Mengetahui kondisi keluarga siswa Mengetahui latar   belakang pergaulan siswa
  • Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa   
   
  • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
  • Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi   rata-rata siswa
  • Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan   kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata   

Asesmen Diagnosis Kognitif adalah asesmen diagnosis yang dapat dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama semester (setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester). 
Asesmen Diagnosis Kognitif bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnosis dapat mengandung satu atau lebih dari satu topik. Contoh: asesmen diagnosis untuk matematika kelas V bisa mengandung topik penjumlahan dan pengurangan saja, atau semua topik dalam mata pelajaran matematika (termasuk penjumlahan dan pengurangan, jaring-jaring bangun ruang sederhana, pecahan, dll). 
Seperti yang Kita ketahui, kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat paham dalam satu topik, belum tentu cepat paham dalam topik lainnya. 
Asesmen diagnosis memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa. Asesmen Diagnosis Berkala, yang terdiri dari tiga tahap: (1) Persiapan; (2) Pelaksanaan; (3) Diagnosis dan Tindak Lanjut. 


Asesmen Diagnostik Non-Kognitif, Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif dilakukan dengan:
Strategi tanya jawab
Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami
Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya
Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
 
Saat siswa menjawab pertanyaan
Berikan penguatan
Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam
Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyimpang
 
Saat siswa balik bertanya
Langsung menjawab pertanyaan siswa
Membantu siswa untuk dapat menjawab pertanyaannya sendiri
 
Saat siswa menjawab pertanyaan
Mencoba mengarahkan kembali pertanyaan
Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah dipahami
Menunggu beberapa saat
 
Tindak Lanjut Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi empat mata
Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan
Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran

Untuk memahami lebih lanjut dan bagaimana contoh asesmen diagnostik di awal pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran silahkan dibaca pada modul-modul di bawah ini:

1. File Presentasi Asesmen Diagnostik



2. Buku saku Asesmen Diagnostik Kognitif Berkala



3.  Modul Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Bahasa Indonesia_III SD



4.  Modul Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Bahasa Indonesia_IV SD



5. Modul Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Bahasa Indonesia_VII SMP



6.  Modul Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Bahasa Indonesia_X SMA



7.  Modul Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Matematika_III SD



8. Modul Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Matematika_IV-SD



9.  Modul Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Matematika_VIII SMP



8.  Modul Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Matematika_X SMA


Post a Comment for "Asesmen Diagnostik Di Awal Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka"