Kemendikbud Permanenkan Ketersediaan Platform Teknologi Belajar, bukan Metode Pembelajaran Jarak Jauh "Siaran Pres Nomor: 165/sipres/A6/VII/2020"
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan penjelasan hanya
akan mempermanenkan ketersediaan berbagai platform Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ), baik yang bersifat daring maupun luring, yang selama ini telah ada untuk
mendukung siswa dan guru dalam proses belajar mengajar selama masa pandemi
Coronavirus Disease (COVID-19). Penggunaan platform ini tidak diwajibkan, tetapi
akan dibuat tersedia. Adapun metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa
akan tetap ditentukan berdasarkan kategori zona pandemi. Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril menegaskan sesuai Surat
Keputusan Bersama Empat Kementerian pada Juni lalu, satuan pendidikan yang
berada pada zona hijau dan memenuhi berbagai persyaratan ketat lainnya dapat
melaksanakan metode pembelajaran secara tatap muka. Jumlah daerah yang melakukan
pembelajaran tatap muka akan terus meningkat seiring dengan waktu. Adapun PJJ
hanya akan dilakukan pada satuan pendidikan di zona kuning, oranye, serta merah,
dan tidak akan permanen. “Yang akan permanen adalah tersedianya berbagai
platform PJJ, termasuk yang bersifat daring dan luring seperti Rumah Belajar,
yang akan terus dilangsungkan guna mendukung siswa dan guru dalam proses belajar
mengajar,” jelas Iwan pada Bincang Sore secara virtual, di Jakarta, pada Senin
(06/07/2020). Iwan menambahkan, terkait pemanfaatan berbagai platform pendidikan
berbasis teknologi yang telah tersedia, Kemendikbud mendorong pembelajaran
dengan model kombinasi (_hybrid_). Model ini sangat bermanfaat menciptakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan inovatif dalam menghadapi revolusi
industri 4.0. “Saya yakin model pembelajaran berbasis kombinasi pembelajaran ini
akan terbukti efektif meningkatkan kemampuan dan kompetensi siswa dalam bersaing
di dunia global saat ini,” jelas Iwan. Melalui pembelajaran dengan model
kombinasi, guru dan siswa akan terus melanjutkan penerapan teknologi yang
dikombinasikan dengan tatap muka sebagai metode pembelajaran terpadu. Dengan
begitu, alat bantu pembelajaran tidak hanya berupa buku teks saja, namun
berbagai _platform_ teknologi yang telah dimanfaatkan dalam PJJ selama pandemi.
“Yang paling penting adalah peran guru tidak akan tergantikan teknologi dalam
pembelajaran. Namun, untuk mengakselerasi kompetensi siswa peran teknologi akan
sangat mendukung,” jelas Iwan. Iwan menjelaskan, teknologi hanyalah alat,
sehingga kunci utama terletak pada kualitas dan kompetensi para pendidik dalam
memanfaatkan teknologi sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang efektif
kepada murid-muridnya. Untuk itu, Kemendikbud telah melakukan beberapa hal
antara lain menciptakan laman Guru Berbagi. “Kami telah menciptakan sebuah
ekosistem belajar buat guru, yang sifatnya gotong royong yaitu laman Guru
Berbagi,” ujar Iwan. Data per 3 Juli 2020 menunjukkan akses laman Guru Berbagi
telah mencapai 5,9 juta akses dengan 950 ribu lebih pengunjung. Sebanyak 1,2
juta unduhan di antaranya materi dan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) baik
untuk PAUD, SD, SMP, SMA dan SLB yang bersifat dalam jaringan (daring) maupun
luar jaringan (luring). “Pelatihan penggunaan teknologi masif kami luncurkan
melalui seri webinar per jenjang dan ada topik umum dan khusus per kelasnya,”
kata Iwan. Senada dengan itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan (Kabalitbang dan Perbukuan) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan
pandemi COVID-19 memberikan hikmah positif terutama pada akselerasi pemanfaatan
teknologi. “Bagi dunia pendidikan, walaupun menghadirkan berbagai tantangan
besar, pandemi COVID-19 memunculkan pembelajaran positif, salah satunya adalah
pemanfaatan teknologi dengan skala besar yang begitu cepat guna mendukung proses
pembelajaran,” kata Totok. Oleh karena itu, berbagai macam sumber pembelajaran
selama masa pandemi COVID-19 akan tetap diterapkan pada satuan pendidikan di
masa kebiasaan baru atau pasca pandemi. “Sumber pembelajaran yang dilakukan oleh
guru sangat terbuka ada Rumah Belajar, modul, Buku Sekolah Elektronik, dan
sebagainya. Tidak ada kebijakan untuk mengarahkan ke produk tertentu. Apapun itu
yang bisa meningkatkan pembelajaran silakan diunduh,” pungkas Totok. Jakarta, 06
Juli 2020 Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Laman:www.kemdikbud.go.id
Post a Comment for "Kemendikbud Permanenkan Ketersediaan Platform Teknologi Belajar, bukan Metode Pembelajaran Jarak Jauh "Siaran Pres Nomor: 165/sipres/A6/VII/2020" "
Silahkan berkomentar dengan catatan :
Post a Comment- Gunakan kata-kata yang bijak sopan dan santun
- Dilarang SPAM, komentarlah yang berkualitas
- Komentar yang berbau sara, pornografi, kekerasan dilarang keras dan tidak di perbolehkan